Tak ada kemewahan di dunia ini yang sebanding dengan buaian ibunda. Tak ada kekuatan di alam ini yang sepadan dengan perjuangan ayahanda.

Hari ini, setelah kita dewasa, bekerja, dan tinggal terpisah, apa yang bisa dilakukan untuk membalasnya?

Seorang anak tidak dapat membalas budi kedua orang tuanya kecuali jika dia menemukannya dalam keadaan diperbudak, lalu dia membelinya kemudian membebaskannya. (HR. Bukhari-Muslim)

Menjamin kebutuhan orang tua, memberi hadiah, atau melunasi utang mereka adalah salah satu bentuk bakti anak. Tentu orang tua pun bangga dan bahagia, anak yang mereka rawat sepenuh cinta, kini telah menjadi sosok yang bertanggung-jawab dan dewasa.

Namun, Sobat, ada yang lebih abadi dari harta. Ada yang lebih kekal dari uang semata.

Namanya sedekah jariyah, yang pahalanya adalah kebaikan yang tak hanya didapat selama hidup, tetapi mengalir tak terputus hingga menembus kematian. Bersedekah jariyah atas nama orang tua adalah bentuk bakti seorang anak.

Dari Abu Hurairah RA bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Sesungguhnya ayahku meninggal dunia dan meninggalkan harta, tetapi ia tidak berwasiat. Apakah (Allah) akan menghapuskan (kesalahan)nya karena sedekahku atas namanya?" Beliau menjawab, "Ya."

Saat masih hidup, pahala sedekah yang dikirim sang anak akan menjadi berbagai kebaikan yang tercurah untuk kedua orang tuanya di dunia. Setelah wafat, sedekah jariyah akan menjadi penerang, dan membebaskan penghuninya dari siksa kubur.

Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya. (HR. Ahmad)

Salah satu bentuk sedekah jariyah adalah membangun masjid, tempat manusia beribadah, menyebut asma Allah, beramal sholeh. Maka, pahala membangun masjid sangat besar, yaitu istana di surga.

Artinya, Allah menjamin pelakunya masuk surga, sekaligus menghadiahkan istana di dalamnya. Masya Allah.

Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga. (HR. Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533)

Jika Belum Mampu Bangun Satu Masjid

Tapi, mungkin kemampuan materi kita belum sanggup membangunkan satu masjid. Apakah artinya tidak bisa memberi pahala jariyah?

Jangan khawatir, Sobat, Allah selalu mudahkan hamba-Nya berbuat baik. Dengan bersedekah membelikan semen untuk pembangunan masjid pun, itu sudah terhitung pahala.

Sepertinya tak seberapa ya, hanya membantu patungan semen, tapi ternyata berpahala besar.

Barangsiapa yang membangun masjid hanya karena Allah meskipun selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga. (HR. Ibnu Majah)

Masya Allah, patungan semen saja begitu banyak berkahnya, ya. Itulah balasan Allah untuk hamba-Nya yang senantiasa berikhtiar memperluas syi'ar agama-Nya.

Yuk, beri hadiah terindah untuk orang tua dengan sedekah semen untuk membangun masjid. Insya Allah menjadi jalan kita berkumpul kembali dengan orang tua sebagai satu keluarga di surga-Nya kelak.

---

Disclaimer: Dana yang terkumpul dalam penggalangan dana ini disalurkan untuk pengadaan semen dan material pembangunan lainnya yang dibutuhkan masjid.

***

Bantu program ini :

1. Klik tombol "BANTU SEKARANG"
2. Isi nominal donasi yang ingin diberikan
3. Pilih metode pembayaran: GOPAY/BCA/Mandiri/BSI/Bank Muamalat/Shopeepay
4. Ikuti instruksi untuk menyelesaikan pembayaran

Tidak hanya berdonasi, teman-teman juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini ke orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu.